Kamis, 22 Januari 2009

setitik harapan

Heningnya malam seakan menusuk kulitku
dengan suasana dingin yang teramat sangat
sang bidadari sepertinya masih malu-malu
untuk menampakkan sinarnya...
tapiada sebuah tanda tanya dibalik senyumya
aku berusaha mengartikannya
tapi aku tak mampu menerawang jauh

lantunan suara jangkrik
bernyanyi,bersahut-sahutan seakan ikut mengejekku
tetesan air tetes demi tetes
di sudut kamar bernyanyi begitu merdunya...
tapi kayaknya juga tertawa
yah...mungkin dunia sedang menertawakanku
menertawakan kebodohanku..

saat mereka menangis aku tak mampu menyeka air matanya....
saat mereka menjerit aku tak mampu menghentikannya....
saat mereka butuh pertolongan aku tak berada disampingnya....

kota yang indah...
bangunan yang megah tampak tertata rapi
di setiap sudut jalan
tapi itu tinggal kenangan
aku tidak mengerti???
apa dia manusia atau setan
yang mampu menyihir kota seindah itu
menjadi sebuah hamparan luas
tersapu rata dengan tanah
senyuman tulus mereka
tak mampu lagi berjalan sesuai harapan
dan aku hanya setitik ciptaan yang tak mampu menjadi malaikat
yang bisa menyembuhkan luka mereka

hanya sebuah doa untukmu
palestina......

1 komentar: